BEAUTY WITH A PURPOSE :
SAMPAH APAKAH MASALAH ATAU BERKAH?
CIANJUR
- Banyak orang beranggapan bahwa sampah adalah sesuatu yang kotor dan
menjijikan. Bahkan ada yang mengira tidak ada manfaat yang diperoleh dari
sampah. Namun, bagi orang-orang yang memiliki kreativitas dan kepedulian
lingkungan yang tinggi akan mengubah mindset
sampah adalah masalah menjadi sampah adalah berkah. Hal ini yang sedang
digencarkan oleh Praktikan Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung
dan Tim Kerja Masyarakat (TKM) yang bekerja sama untuk menginisiasi,
merencanakan, dan menjalankan rangkaian kegiatan dalam rangka penanganan
permasalahan sampah yang ada di wilayah RW 09 Desa Rancagoong Kecamatan Cilaku
Kabupaten Cianjur.
Praktikan
bersama TKM merencanakan berbagai kegiatan yang dikemas sedemikian rupa agar
menarik partisipasi masyarakat untuk menjaga kebersihan sekaligus mau untuk mengelola
sampah. Kegiatan pertama, pada tanggal 20 Maret 2018 guna meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan, maka TKM dan
praktikan melakukan pemasangan banner di dua titik yang dirasa perlu, yaitu di
depan Bidan Anisa dan juga di tempat pembuangan sampah sementara RT 04. Tak
hanya pemasangan banner, tiga hari setelahnya (23/03/2018) diadakan penyuluhan
sosial dengan pembicara Iden Aringga, ST., dari Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Cianjur beretempat di Madrasah Miftakhul Ulum RT 02 RW 09.
Mengangkat
tema “Pentingnya Pengelolaan Sampah sebagai Salah Satu Upaya Menangani
Permasalahan Lingkungan”, penyuluhan ini dihadiri oleh 40 orang dan diharapkan
masyarakat menjadi tahu, mau, serta mampu untuk mengelola sampah melalui 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) agar permasalahan sampah yang ada di lingkungan RW 09
berkurang. Dalam kesempatan ini pula, Pak Iden menyampaikan banyak hal, mulai
dari isu sampah yang saat ini tengah menjadi sorotan publik dan peraturan perundang-undangan
yang mengatur tentang larangan buang sampah sembarangan dan anjuran mengelola
sampah. “Kepada masyarakat diharapkan untuk tidak membuang sampah sembarangan
lagi, maka bagi masyarakat yang masih melakukannya dan tertangkap tangan oleh
petugas kami, maka bisa dikenakan sanksi sebanyak RP 50.000 atau kurungan
penjara selama 3 bulan”, ujarnya. Cara ini menjadi salah satu langkah tegas
dari pemerintah untuk menertibkan masyarakat dari perilaku buang sampah tidak
pada tempatnya.
Berdasarkan
Fatwa MUI juga disebutkan bahwa perilaku membuang sampah sembarangan dinyatakan
haram. Pak Iden juga menggambarkan sedikit tentang program bank sampah, yang
seharusnya dijalankan oleh masyarakat karena dari sanalah pihak dinas dapat
membantu. “Salah satu program dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur
adalah pengembangan bank sampah yang berasal dari masyarakat. Kami siap
membantu apabila bank sampah dari masyarakat sudah terbentuk dan berjalan.”,
ujarnya. Adapun bank sampah yang sudah sukses dan patut menjadi contoh, yaitu
di wilayah Cianjur berada di daerah Karangtengah.
Kegiatan
ketiga yang TKM dan praktikan lakukan pada tangal 29 Maret 2018 adalah
pelatihan pembuatan alat untuk kompos organik (komposter) yang berbentuk cair. Pelatihan
ini dilakukan atas kemauan masyarakat sendiri karena melihat dari mata
pencaharian mayoritas sebagai buruh tani dan setiap menanam padi memerlukan
pupuk, sehingga kegiatan ini dapat menjadi salah satu alternatif untuk
meminimalisir pengeluaran. Dihadiri 10 orang warga, terlihat antusiasme mereka
dalam belajar bersama. Bermodalkan ember bekas, pipa bekas, kain kassa, dan lem
paralon, pelatihan ini menjadi salah satu bentuk pengelolaan sampah dengan cara
reuse dan recycle. Komposter ini juga menjadi saran bagi pihak Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur, di mana diharapkan setiap RT memiliki
kurang lebih 10 komposter.
Kegiatan
keempat, yaitu pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari sampah anorganik.
Sampah anorganik yang dipilih sebagai bahan dasar kerajinan tangan ini, yaitu
gelas air mineral yang dibawa oleh masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan pada
tanggal 30 Maret 2018 yang dipandu oleh empat siswa SMK Pertanian Cianjur. Meskipun
sempat hujan lebat, tetapi tidak menyurutkan motivasi warga untuk belajar
membuat barang-barang dari bahan bekas. Alhasil, kegiatan ini dihadiri oleh 23
orang dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga lanjut usia. Kerajinan
tangan yang dibuat dalam kesempatan kali ini, yaitu keranjang buah, gantungan
hijab, dan bunga. Bahan-bahan lain yang dibutuhkan dalam membuat kerajinan
tersebut hanya pita, lem, dan tali. “Semoga besok-besok ada lagi ya, karena kan
dari sini kita semua bisa belajar hal baru, pengen terus-terusan diadain.”,
ujar salah satu peserta pelatihan. Pelatihan ini merupakan
salah satu bentuk cara recycle, di
mana mengubah barang bekas menjadi sebuah barang baru yang memiliki manfaat
baru pula dan mengurangi volume sampah yang ada di lingkungan sekitar.
Kegiatan
terakhir yang dilakukan oleh TKM bersama praktikan, yaitu penyediaan tempat
sampah dari barang bekas. Barang yang digunakan sebagai tempat sampah adalah
karung bekas. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk pengelolaan sampah
melalui cara reuse atau menggunakan
barang kembali dengan tujuan agar masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya
lagi untuk membeli tempat sampah. Karung-karung bekas ini akan dipasang di
beberapa titik, khususnya di wilayah tempat pembuangan sementara karena pasti
banyak sampah yang berserakan. Ide ini muncul karena memang di tempat pembuangan
sementara selalu over load atau
melebihi kapasitas, sehingga dengan adanya tempat sampah tambahan ini akan
dapat lebih menata sampah-sampah tersebut agar tidak terkesan kumuh.
Kelima
kegiatan tersebut tidak akan berjalan apabila tidak dilakukan dengan hati,
loyalitas, dan juga sinergitas yang apik. Dengan slogan yang selalu dijunjung “Sebaik-baiknya orang adalah yang
bermanfaat bagi orang lain”, Praktikan bersama Tim Kerja Masyarakat (TKM)
berharap dengan adanya program “Masyarakat Sadar Sampah RW 09 yang Bersih,
Kreatif, dan Lestari (BESTARI)” akan memberikan dampak positif terhadap
masyarakat maupun alam serta menjadi amalan kebaikan untuk kami.
(SB/04) (Sulistyo Budi)
Daebak!
BalasHapus